Lebak, - Proyek Jembatan Cisiih Kecamatan Panggarangan Lebak Banten, selain dianggap siluman karena tidak jelas pelaksananya, ternyata juga dikeluhkan warga sekitar yang terdampak.
Pasalnya, warga sekitar terdampak pembangunan jembatan Cisiih merasa dirugikan dengan kompensasi yang dianggap tidak sesuai.
Hal ini dikatakan Kepala Desa Situregen, Abdul Muhyi yang mengaku banyak warganya mengadu kepada pihaknya terkait keluhan kompensasi yang diberikan oleh pihak kontraktor.
"Yang mengadu ada beberapa orang ke saya, hal ini sudah disampaikan tetapi seperti saling lempar, sampai ada bahasa suruh kesana saja ke balai, " ujarnya ketika ditemui dikantornya, Kamis 09 Juni 2022.
Meskipun warga yang mengeluhkan tidak menuntut banyak, namun Abdul menuturkan warganya merasa kompensasi yang diberikan dianggap kurang layak sebagai ganti rugi lahan atau bangunan terdampak bangunan.
"Ada beberapa masalah terkait dana kerohiman (kompensasi) warga yang terkena pengerjaan, seperti rumah, teras, pepohonan, ya warga keluhkan tidak sesuai. Walaupun masyarakat tidak menuntut banyak karena memang status lahan milik PJKA, " jelasnya.
Kades Situregen ini pun mengaku sempat geram, karena tidak ada sosialisasi pembangunan yang menuai polemik di warganya. Sedangkan pihaknya bingung karena tidak mengetahui siapa pelaksananya.
"Kita tidak tahu, karena tidak ada sosialisasi. Kita sih maunya minimal ada sosialisasi ke desa, biar nanti segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat enak. Ini dari mulai pengerjaan sampai sekarang, belum pernah pihak pelaksana menginjakan kakinya ke desa, " ungkapnya.
Ditempat berbeda, ditemui dilokasi proyek Jembatan Cisiih, Pengawas Pekerjaan dari Manajemen Kontruksi, Ferdi, ketika dikonfirmasi mengaku kegiatan sudah berjalan hampir sebulan.
"Kegiatan mulai 18-19 bulan 5, sekitar sebulan lah. Kalau saya cuma pasangan TPT, intinya penyediaan jembatan beli nya. Kalau saya dari PT Karunia Guna Inti Semesta. Kalau untuk papan informasi, kemarin saya tanyain besok mau kesini mau dipasang, " ujarnya.
Adapun dipertanyakan mengenai anggaran kegiatan tersebut, Ferdi mengaku tidak mengetahuinya.
"Kalau itu kurang tahu saya. Kami sedang pemasangan Bronjong dan TPT untuk jembatan sementara yang progres nya sudah 70%. Kalau beli nya kita tidak tahu siapa dari mana, " jawabnya.
Selain itu, beredar isu bahwa lelang proyek tersebut masih berjalan dan belum ada pemenang tender, namun kegiatan sudah mulai dilaksanakan. Namun hal ini belum dapat terkonfirmasi kepada pihak terkait. ***(cex)